Hari Valentine : Hari Zina Internasional
kuranng bijak jika kami harus mengulas ulang pembahasan yang sudah berceceran tentang sejarah valentine’s. Untuk itu, kami di sini hanya ingin meyakinkan bahwa valentine murni dari orang kafir. Klaim: Kami mengakui bahwa valentine’s day buatan orang kafir, tapi kami sama sekali tidak melakukan ritual mereka. Kami hanya menjadikan hari ini sebagai hari untuk mengungkapkan rasa cinta kepada kekasih. Sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan acara keagamaan. Apakah ini tetap dilarang?
Jawab:
Alasan ini tidak dapat diterima. Setelah
Anda memahami bahwa hari valentine adalah budaya orang kafir, ada
beberapa konsekuensi yang perlu Anda pahami:
Pertama, turut memeriahkan valentine’s day dengan cara apapun, sama saja dengan meniru kebiasaan orang kafir. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan ancaman yang sangat keras, bagi orang yang meniru kebiasaan orang kafir. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم
“Siapa yang meniru suatu kaum maka dia bagian dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
وهذا الحديث أقل أحواله أن يقتضي تحريم التشبه بهم ، وإن كان ظاهره يقتضي كفر المتشبه بهم كما في قوله : { وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ }
“Hadis ini, kondisi minimalnya
menunjukkan haramnya meniru kebiasaan orang kafir. Meskipun zahir (makna
tekstual) hadis menunjukkan kufurnya orang yang meniru kebiasaan orang
kafir. Sebagaiman firman Allah Ta’ala yang artinya, ‘Siapa di antara kalian yang memberikan loyalitas kepada mereka (orang kafir itu), maka dia termasuk bagian orang kafir itu’. (QS. Al-Maidah: 51).” (Iqtidha’ Shirathal Mustaqim, 1:214)
Pada hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak
membedakan tujuan meniru kebiasaan orang kafir itu. Beliau juga tidak
memberikan batasan bahwa meniru yang dilarang adalah meniru dalam urusan
keagamaan atau mengikuti ritual mereka. Sama sekali tidak ada dalam
hadis di atas. Karena itu, hadis ini berlaku umum, bahwa semua sikap
yang menjadi tradisi orang kafir, maka wajib ditinggalkan dan tidak
boleh ditiru.
Kedua, memeriahkan hari
raya orang kafir, apapun bentuknya, meskipun hanya dengan main-main,
dan sama sekali tidak diiringi dengan ritual tertentu, hukumnya
terlarang.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah
ke Madinah, beliau menjumpai masyarakat Madinah merayakan hari raya
Nairuz dan Mihrajan. Hari raya ini merupakan hari raya yang diimpor dari
orang Persia yang beragama Majusi. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, beliau bersabda,
قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ ، وَلَكُمْ يَوْمَانِ
تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَقَدْ أَبْدَلَكُمُ اللَّهُ
بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا : يَوْمَ النَّحْرِ ، وَيَوْمَ الْفِطْرِ
“Saya mendatangi kalian (di
Madinah), sementara kalian memiliki dua hari yang kalian gunakan untuk
bermain di masa jahiliyah. Padahal Allah telah memberikan dua hari yang
lebih baik untuk kalian: Idul Qurban dan Idul Fitri”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan dishahihkan Syaikh Ali Al-Halabi)
Mari kita simak dengan seksama hadis di
atas. Penduduk Madinah, merayakan Nairuz dan Mihrajan bukan dengan
mengikuti ritual orang Majusi. Mereka merayakan dua hari raya itu murni
dengan main-main, saling memberi hadiah, saling berkunjung, dst.
Meskipun demikian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap
melarang mereka untuk merayakannya, menjadikannya sebagai hari libur,
atau turut memeriahkan dengan berbagai kegembiraan dan permainan. Sekali lagi, meskipun sama sekali tidak ada unsur ritual atau peribadatan orang kafir.
Oleh karena itu, meskipun di malam
valentine’s sekaligus siang harinya, sama sekali Anda tidak melakukan
ritual kesyirikan, meskipun Anda hanya membagi coklat dan hadiah
lainnya, apapun alasannya, Anda tetap dianggap turut memeriahkan budaya
orang kafir, yang dilarang berdasarkan hadis di atas.
Valentine’s Day Hari Zina Internasional
Sudah menjadi rahasia umum, intensitas
zina meningkat pesat di malam valentine. Hari itu dijadikan momen paling
romantis untuk mengungkapkan rasa cinta kepada pacar dan kekasih.
Apabila valentine hanya sekadar pacaran
dan makan malam, setelah itu pulang ke “kandang” masing-masing, ini cara
valentine zaman 70-an, kuno! Saat ini, valentine telah resmi menjadi
hari zina.
Bukan hanya mengungkap perasaan cinta
melalui hadiah coklat, tapi saat ini dilampiri dengan kondom. Allahu
akbar! Apa yang bisa Anda bayangkan? Malam valentine menjadi kesempatan
besar bagi para pemuda dan mahasiswa pecundang untuk merobek mahkota
keperawanan gadis dan para wanita. Malam valentine diabadaikan dengan
lumuran maksiat dan dosa besar. Lebih parah dari itu, semua kegiatan di
atas mereka rekam dalam video untuk disebarkan ke berbagai penjuru bumi
melalui dunia maya. Bukankah ini bencana besar?! Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun..
Dimanakah rasa malu mereka?! Dimanakah rasa keprihatinan mereka dengan umat?! Akankah mereka semakin memperparah keadan?!
Wahai para pemuda pecundang…, jangan karena kalian tidak mampu menikah kemudian kalian bisa sewenang-wenang menggagahi wanita
Wahai para pemudi yang hilang rasa
malunya…, jangan karena sebatang cokelat dan romantisme picisan Anda
merelakan bagian yang paling berharga pada diri Anda. Laki-laki yang
saat ini sedang menjadi pacarmu, bukan jaminan bisa menjadi suamimu.
Bisa jadi kalian sangat berharap kasih sayang sang kekasih, namun di
balik itu, obsesi terbesar pacarmu hanya ingin melampiaskan nafsu
binatangnya dan mengambil madumu.
Bertaubatlah wahai kaum muslimin…
Ingatlah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَلاَ ظَهَرَتِ الْفَاحِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ
“Jika perbuatan kekejian sudah
merebak dan dilakukan dengan terang-terangan di tengah-tengah
masyarakat, maka Allah akan menimpakan kehancuran kepada mereka.” (HR. Hakim dan beliau shahihkan, serta disetujui Ad-Dzahabi)
Allahu Akbar, bukankah ini
ancaman yang sangat menakutkan. Gara-gara perbuatan mereka yang tidak
bertanggung jawab itu, bisa jadi Allah menimpakan berbagai bencana yang
membinasakan banyak manusia. Ya.. valentine’s day, telah menyumbangkan
masalah besar bagi masyarakat. Sangat tepat seperti kisah Nabi Musa ‘alaihis salam yang berdoa kepada Allah, karena kelancangan yang dilakukan kaumnya yang menyembah anak sapi. Allah abadikan dalam firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ
سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَذِلَّةٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ (152)وَالَّذِينَ عَمِلُوا
السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ
بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (153) وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ
أَخَذَ الْأَلْوَاحَ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ
لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ (154) وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ
رَجُلًا لِمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ
شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا
فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا
مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang
menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya), kelak akan menimpa mereka
kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat
sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang
disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh
(Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk
orang-orang yang takut kepada Tuhannya. Dan Musa memilih tujuh puluh
orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang
telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa
berkata, “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau
membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang BODOH di antara kami? Itu
hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa
yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau
kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah
kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf: 153 – 155)
Karena itu, kami mengajak kepada mereka
yang masih lurus fitrahnya. Berusahalah untuk banyak istighfar kepada
Allah. Perbanyaklah memohon ampunan kepada Allah. Kita berharap, dengan
banyaknya istigfar yang kita ucapkan di malam zine ini, semoga Allah
mengampuni hamba-hamba-Nya. Musa memohon ampunan kepada Allah,
disebabkan ulah kaumnya yang bodoh, yang mengundang murka Allah.
Yaa Allah.., akankah Engkau membinasakan kami disebabkan ulah orang-orang BODOH di malam valentine?
Ampunilah kami Yaa, Allah..
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewab Pembina Konsultasi Syariah)