Kericuhan berawal masuknya Manajer Tim Pro Duta, Wahyu Wahab, ke lapangan dan mengancam pemain PSMS. Saktiawan Sinaga cs, tidak menerima sikap Wahyu, langsung mengambil ancang-ancang untuk adu jotos. Berkat kesigapan pihak ofisial PSMS menenangkan pemainya, kericuhan tidak lebih meluas.
Wahyu sendiri masuk ke lapangan karena tidak menerima permainan anak-anak Ayam Kinantan yang dinilainya kasar. Padahal Asisten Pelatih PSMS, H Edy Syahputra, mengaku permainan timnya tidak kasar. Namun akibat lapangan becek dan licin karena hujan lebat, banyak pemain kurang terkontrol dan sering terjadi pelanggaran.
“Seharusnya Wahyu dapat menahan diri dan tidak emosi masuk lapangan. Sebenarnya kami yang harusnya emosi atas permainan anak-anak Pro Duta yang tidak lagi mengutamakan fair play. Seperti Faisal Azmi yang menendang perut Zulkarnaen hingga terluka, sebenarnya kami tidak terima. Tetapi kami diam karena mengutamakan fair play,” ucap Edy.
Dikatakan, Zulkarnen yang tidak menerima sikap Faisal Azmi akhirnya melakukan perlawanan. Akibatnya, wasit menghukum Zulkarnaen dan Faisal dengan kartu merah. Diakui, kejadian itu pun membuat lanjutan pertandingan memanas.
Puncaknya ketika Mayadi Juanda dipukul pemain Pro Duta hingga tergeletak. Kejadian ini tidak diterima pemain lainnya, lalu terjadi adu mulut antara kedua tim bersamaan masuknya WahyuWahab ke lapangan sembari mengumbar ancaman kepada pemain PSMS.
“Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, wasit mengambil keputusan dengan menghentikan pertandingan,” tambah Edy.
Penonton sendiri yang memenuhi stadion milik tokoh sepakbola nasional DR TD Pardede itu, umumnya pendukung Ayam Kinantan, meneriaki sikap Wahyu Wahab dan ikut mencoba memasuki lapangan. Namun aksi mereka itu dapat dicegah pihak keamanan.
Sebelum diakhiri lebih dini, PSMS tertinggal lebih dahulu atas gol Rahmat Hidayat di menit 19. Selang 10 menit, Zulkarnaen menyamakan skor bagi skuad besutan H Abdul Rahman Gurning.
Sumber : http://www.waspada.co.id/
